CIREBON – Dalam berkomunikasi keseharian, di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Hayah II Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Santri wajib menggunakan bhasa Arab dan Inggris. Kamis (4/1/2024).
Selain menyajikan berbagai cabang ilmu keislaman, kedua bahasa cirebon-newstersebut juga menjadi salah satu keunggulan dalam kurikulum pendidikan di Ponpes tersebut.
Hal itu dilakukan karena perkembangan zaman yang menuntut setiap lembaga pendidikan untuk menyediakan segala cabang keilmuan yang dibutuhkan generasi muda, termasuk Ponpes Nurul Hayah II.
Pengasuh Ponpes Modern Nurul Hayah II, KH Ja’far At-Thayyar, menegaskan bahwa Ponpes Modern Nurul Hayah II, harus meneyediakan kurikulum yang relatif lengkap.
“Kurikulum tersebut seperti pendidikan keagamaan, hingga kemahiran berbahasa asing. Makanya, bahasa keseharian santri di lembaga pendidikan yang kami asuh ini, diwajibkan mengadopsi bilingual, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” katanya,
Ponpes modern yang diasuh Kiai Ja’far tersebut merupakan pengembangan dari Pesantren Nurul Hayah Pusat yang berada di Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Nurul Hayah Pusat berdiri pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019. Setelah satu tahun berjalan, Nurul Hayah Pusat mulai mengepakkan sayapnya dengan membuka cabang di Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan,” katanya.
Meskipun Ponpes modern, akan tetapi pihaknya juga tidak menghilangkan nilai-nilai salaf yang sudah menjadi tradisi pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.
“Seperti kajian kitab kuning, pembelajaran ilmu alat berupa nahwu dan sharaf, serta metode pembelajaran berupa sorogan, bandongan, hafalan, tahfidz al-Qur’an, dan bahtsul masail masih kami pertahankan,” katanya.
Pihaknya berharap, Pesantren Modern Nurul Hayah II bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan putra-putrinya menjadi penghafal Al-Quran atau hafiz, sekaligus menguasai dwibahasa dan keterampilan dalam membaca kitab kuning dan ilmu alat lain.
“Selain itu juga, santri juga diajari pendidikan karakter agar beretika dan bermoral, juga berlaku sopan dan santun terhadap orang tua, guru, dan orang-orang di sekitar santri,” katanya.
Sementara itu, salah satu unit pendidikan di Ponpes Modern Nurul Hayah II terdapat Madrasah Tsanawiyah (MTs)/setara SMP dan SMA.
Kepala MTs Nurul Hayah II, Muhammad Shubhan Hudzaifa menjelaskan, MTs Nurul Hayah II berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik dan mengembangkan potensi siswanya.
“Di sini, kami memperhatikan keunikan dan kebutuhan individu setiap siswa, serta menyediakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan bagi siswa,” katanya.
Dan sekolah yang dipimpinnya tersebut, terus berusaha menjadi jawaban bagi masyarakat yang menginginkan anak-anaknya terhindar dari degradasi moral karena pengaruh dunia luar yang kurang baik.
“Pondok Pesantren Nurul Hayah Pabedilan, menjadi lembaga pendidikan yang diharapkan masyarakat. Dengan adanya dua asrama yang di pisah antara putra dan putri, kita juga menyediakan program unggulan seperti tahfidz al-Qur’an, kajian kitab kuning dan dwi bahasa, yakni Bahasa Arab dan Inggris,” katanya. (Kim)