CIREBONNEWS.ID | Pengabdian Masyarakat Dosen Keperawatan Jiwa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya bersama Panti Gramesia dengan Pemberian Terapi Psikoreligius untuk Mengontrol Halusinasi – Peningkatan angka gangguan jiwa berat di Jawa Barat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai 7 per 1.000 penduduk mengalami peningkatan dibanding Riskesdas 2013 sebesar 1,7 per 1.000 penduduk, dari seluruh klien Skizofrenia 70% diantaranya mengalami halusinasi. Penambahan jumlah kasus gangguan jiwa terutama skizofrenia berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.
Halusinasi adalah gejala positif skizofrenia yang lain, halusinasi yaitu gangguan sensori persepsi di mana klien marasakan adanya sensasi terhadap panca inderanya padahal tidak ada stimulus apapun kemudian klien berespon sesuai jenis sensasi yang dirasakannya, halusinasi yang terbanyak pada klien skizofrenia adalah halusinasi dengar. Poltekkes Tasikmalaya Prodi Keperawatan cirebon dalam hal ini melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu rangkaian tri dharma perguruan tinggi yang melibatkan masyarakat sebagai fokus utama.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah ketika ada tanda-tanda kekambuhan pada pasien skizofrenia muncul, pasien bisa mengamuk, bertindak anarkis seperti menghancurkan barang-barang atau yang lebih parah lagi klien akan melukai bahkan membunuh orang lain atau dirinya sendiri karena dipengaruhi oleh halusinasnya sehingga diperlukan adanya terapi psikoreligius. Terapi pada klien skizofrenia meliputi terapi psikofarmaka, psikoterapi, terapi psikososial, dan terapi psikoreligius.
Salah satu bentuk terapi psikoreligius antara lain dzikir dan berdoa. Terapi yang menggunakan media dzikir mengingat Allah yang bertujuan untuk menenangkan hati dan memfokuskan pikiran, dengan bacaan do’a dan zikir orang akan menyerahkan segala permasalahan kepada Allah, sehingga beban stress yang dihimpitnya mengalami penurunan.
“Pengabdian masyarakat tahun ini dilaksanakan dalam lima sesi yaitu : sesi 1 Memberikan Pengetahuan tentang halusinasi; sesi 2 Memberikan pengetahuan tentang kekambuhan; sesi 3 :Pelaksanaan terapi religius 1 : berzikir, berdoa dan membaca surat Al-Fatiha, sesi 4 : Pelaksanaan terapi religius 2 : berzikir, berdoa dan membaca surat Al-Fatiha dan terakhir sesi 5 Anggota tim dibantu perawat Panti Gramesia mengevaluasi masing-masing pasien.
Agenda pertama terdapat adalah penyampaian materi halusinasi yang disampaikan oleh Narasumber yang pertama yaitu Bapak Eyet Hidayat, SPd, SKp, MKep, Ns, Sp.Kep.J. Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Dwi Putri P, SPd, MKep, Ns, Sp.Kep.Jiwa materi tentang kekambuhan didampingi oleh mahasiswa keperawatan Poltekkes Tasikmalaya Kampus Cirebon sebanyak tiga orang. Kegiatan ini diikuti sebanyak sepuluh peserta pasien yang mengalami halusinasi di Panti Gramesia, Cirebon.
Hasil yang didapatkan setelah adanya kegiatan ini juga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh salah satu pasien yaitu Tn. D menuturkan bahwa keluhan suara-suara di telinga berkurang pada malam hari tidak terdengar lagi karena yang ada suara-suara zikir aja yang terdengar dari mulut. Pasien lain Tn. A mengatakan bahwa suara-suara yang sering datang pada sore hari tidak ada lagi.
“Harapannya semoga para pasien bisa melakukan zikir, doa dan membaca surat Al-fatiha dengan rutin sehingga keluhan dapat berkurang, Serta kerjasama dengan Poltekkes Tasikmalaya Kampus Cirebon setiap tahun bisa terlaksana dengan baik, ujar perawat di Panti Gramesia Ibu Rahayu.
Baca Juga :
Swiss-Belhotel Cirebon Rayakan Liburan Natal
yang Penuh Kehangatan dengan Paket Christmas Dining dan Yule Log Cake
